Selasa, 15 November 2011

CHANGRO DRIFT
Liar...Mungkin kata liar sudah tidak asing lagi di bagi anda, kita bukan berbicara tentang binatang atau semacamnya, tapi liar disini dalam arti memacu adrenalin. Memacu adrenalin membuat pemuda-pemuda di desa Cangro berpikir bagaimana cara mereka mengekspresikan diri dan melampiaskan segala amarah di hati mereka. Akhirnya mereka mendapat suatu ide, bagaimana cara untuk melampiaskanya. Balapan....balapan adalah kata kuncinya.
Circuit International Sododadi adalah track panjang sepanjang sekitar 200 m di daerah Dusun Sidodadi yang biasa digunakan untuk memacu roda balap para Bickres (Joki Pembalap) daerah setempat, Circuit ini berada pada jalan lurus tanpa hambatan yang menghubungkan Dusun Sidodadi dengan Desa/Dusun Pulorejo. Dengan garis START di jembatan ampas-ampas dan FINISH di depan pintu masuk SDN Pucangro II.
Tidak seperti balapan sewajarnya, balapan ini lebih memacu adrenalin karena balapan ini tidak resmi. Jadi wajar jika ada balapan pasti ada seseorang yang berjaga mengawasi di sekitar pertigaan Pulorejo dan pertigaan Sidodadi. Karena jika ada polisi yang berpatroli mereka akan segera bergegas pergi dan agar tidak tertangkap dan dijebloskan ke penjara. Salah satu musuh utama para bickers yang sedang mengadakan balapan di daerah itu adalah Polsek Badas dan Kapolsek Gudo. Setiap operasi atau penggerebekan, bisa saja ada puluhan sepeda motor yang terjaring dan tersita, sementara pengendaranya bingung menyelamatkan diri, ada yang masuk ke area persawahan atau masuk ke dalam sungai bahkan masuk ke area perkampungan warga seperti yang diceritakan oleh Ciprut (Nama disamarkan). Salah seorang anak yang sering menyaksikan balapan tersebut bahwa kemarin pada waktu bulan Ramadhan malam hari disaat ada penggerebekan ada seorang bickers masuk ke sebuah kompleks masjid, dan menggeletakan sepeda motornya, segera bickers itu masuk ke serambi masjid sambil memegang sebuah buku/ Al-Qur’an seolah-olah dia sedang membaca/bertadarus.
Seoarang pembalap belum bisa disebut sebagai pembalap jika ia tidak bisa menguasai sepeda motor, untuk itu seorang pembalap merancang/ memperbarui atau juga memodivikasi mesin sepeda motor yang akan dipakai untuk balapan ke sebuah bengkel. Bengkel bukan hanya tempat untuk merancang dan memperbarui motor para bikers, tetapi bengkel juga memegang peranan penting dalam sebuah balapan.
Dalam suatu adu balap tidak hanya sekedar uang atau motor yang dipertaruhkan, tapi juga nama baik seorang pembalap dan juga nama baik bengkel yang digunakan pembalap tersebut untuk men-setting sepeda motornya tersebut. Jadi jika seorang pembalap menang, bukan hanya citra diri pembalap, tapi bengkel yang digunakan juga akan lebih dikenal dan pelangganya juga semakin akan bertambah. Begitu juga sebaliknya, jika pembalap tersebut kalah bukan hanya citra dirinya saja yang akan turun tetapi juga bengkel yang digunakan pembalap tersebut juga akan rugi.
Untuk bisa dijuluki seorang joki balap, seseorang harus mempunyai sepeda motor andalan sendiri dan dapat memacu roda balapnya dalam kecepatan tertentu. Biasanya mesin balap andalan dari suatu daerah akan disebut sebagai “MOCIN”. Di dalam Changro Drift terdapat beberapa Mocin andalan diantaranya: Mocin Cangro, Mocin Dungus, Mocin Kuik d.l.l.
Biasanya sebelum sebuah mesin balap digunakan untuk suatu balapan. Seorang bickers pasti menyempatkan diri untuk menge-set/ menguji mesin balapnya. Circuit yang biasa digunakan untuk menguji adalah Circuit International Sidodadi, Circuit Desa Dungus dan Circuit Death Valley (Lembah Kematian). Circuit yang sering digunakan untuk mengetes sepada/ mesin balap adalah Circuit Death Valley (Lembah Kematian). Circuit ini berada di pinggiran Dusun Sidomukti dan diapit oleh 2 dusun yaitu Dusun Sidomukti dan Dusun Dungus. Kondisi jalan yaitu: Lurus dengan satu belokan, berada di depan kompleks pemakaman Desa Sidomukti. Circuit ini sering digunakan karena menurut para bikers circuit ini simple dan mudah bila digunakan untuk me-ngeset/ menguji sepeda balap.
Circuit Death Valley (Lembah Kematian) selain sering digunakan untuk mene-set, Circuit ini juga sering memakan korban seperti pedal perseneleng yang patah, motor yang kehilangan kendali, juga kecelakaan- kecelakaan lainnya, seperti yang kemarin terjadi adalah ada seorang anak yang mencoba menge-set sepedanya tiba-tiba sepedanya oleng, ia terjatuh dan menderita patah tulang. Memang kata penduduk sekitar Circuit ini terbilang angker, tetapi masih banyak bickers yang menggunakannya.
Jadi bisa disimpulkan bahwa Changro Drift adalah balap liar disekitar Desa Pucangro, yang digunakan oleh para bickers untuk mengepresikan dirinya dalam bidang Sport Balap Sepeda Motor.
Sekian. . . . . . .
By
Anax Changro